Rabu, 30 Desember 2009

Komparasi Helm Standard dan Non Standard

Faktor penyebab kecelakaan hingga meninggal dunia pada pengendara sepeda motor diantaranya adalah kelalaiana pemakaian helm yang kurang memenuhi standart dan ala kadarnya. Hal ini sering terlupakan menyangkut kualitas bahan dan kelengkapan keamanan serta kenyamanan helm tersebut.

Dalam penelitian ini dilakukan pengujian kekuatan tarik dan pengujian kekerasan bahan serta kelengkapan keselamatan pada helm standart DMI dan helm non standart. Dalam penelitian dipakai helm standart dan non standart yang beredar dipasaran dengan mengambil bagian atas, samping kiri, samping kanan dan belakang helm sebagai bahan uji ( Spesimen ).Untuk perhitungan tegangan dengan pembebanan yang sama P = 2 ton, tebal t = 3,5 mm untuk helm standart DMI didapatkan tegangan maksimum rata-rata maks = 10,3 kg/mm2 dan t = 3 mm untuk helm non standart didapatkan tegangan maksimum rata-rata maks = 6,5 kg/mm2. Pada perhitungan uji kekerasan dengan pembebanan sama P = 60 kg ukuran 2 cm x 2 cm x 3,5 mm untuk helm standart DMI didapatkan kekerasan rata-rata = 59,5 kg/mm2 Sementara helm non standart ukuran 2 cm x 2 cm x 3 mm didapatkan harga kekerasan rata-rata = 32,2 kg/mm2

Dari analisis data terbukti bahwa dengan keputusan uji F hitung = 62,2 > F tabel = 13,74 dengan taraf signifikan 1% pada pengujian tarik dan pada pengujian kekerasan didapatkan keputusan uji F hitung = 64,74 > F tabel = 13,74 dengan taraf signifikan 1%. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa terjadi perbedaan yang sangat signifikan antara helm standart DMI dan non standart. Pengamatan secara visual perbandingan kelengkapan keamanan dan kenyamanan antara helm standart DMI dan helm non standart sangat signifikan dan dapat disimpulkan bahwa helm non standart tidak layak dipakai ditinjau dari segi keamanan dan kenyamananya.

Macam-Macam Helm





Mungkin bagi sebagian besar pengendara motor sudah mengetahui fungsi dan kegunaan helm. Selain untuk menahan terpaan angin, helm juga memiliki fungsi yang jauh lebih mulia, yaitu menyelamatkan jiwa pemakainya jika terjadi kecelakaan.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa helm tidak saja berfungsi untuk menyelamatkan jiwa si pengendara, tetapi juga mampu mengurangi cedera yang dialami ketika terjadi kecelakaan. Bagian yang paling rentan mengalami luka adalah muka, kepala bagian atas dan leher. Oleh karena itu sebuah helm yang baik adalah helm yang bisa melindungi ketiga bagian kepala tersebut.

macam-macam helm :

Helm Full-face Kelebihan: Helm jenis ini adalah helm yang paling aman untuk digunakan pengendara motor. Helm ini mampu melindungi muka, kepala, leher, telinga, dan dagu dengan sempurna. Helm ini juga aman dipakai di saat hujan serta melindungi kita dari debu, kerikil atau serangga di jalan. Helm jenis ini mampu melindungi pemakainya dari cedera yang tidak diinginkan saat terjadi kecelakaan.

Kekurangan: Karena tertutup rapat, si pemakai sulit untuk bisa mendengar suara sekelilingnya. Tidak praktis kalau kita ingin makan atau minum di tengah jalan. Bagi pengguna kacamata, helm jenis ini sangat tidak nyaman digunakan. Harga relatif lebih mahal dibanding jenis lain.

Helm Flip-up Kelebihan: Hampir sama dengan helm jenis Full-face, hanya saja helm jenis ini memiliki bagian depan yang bisa diputar ke atas (flip-up). Sehingga bisa memudahkan pemakainya untuk makan, minum atau merokok tanpa harus melepas helm. Helm jenis ini mampu memberikan perlindungan yang cukup baik, sama halnya dengan jenis full-face.

Kekurangan: Karena bagian depannya bisa dibuka-tutup, maka ada kemungkinan bagian tersebut jadi terbuka ketika terjadi kecelakaan sehingga bisa melukai bagian muka dan dagu. Harga helm jenis ini bisanya lebih mahal dibanding jenis full-face.

Tips Memilih Helm


Pilihlah helm yang telah berlabel stiker DOT, dimana maksudnya adalah Helm tersebut telah memenuhi Safety Test Standard yang dilakukan oleh suatu lembaga resmi untuk pengujian Helm.


Jangan menggunakan HELM "cetok" karena helm seperti ini tidak akan dapat melindungi kepala pada saat terjadi kecelakaan.

Pilihlah kaca pelindung helm yang dapat melindungi mata serta dapat memberikan keleluasaan dalam pandangan.

Pilihlah helm yang mempunyai kaca pelindung transparent (tidak berwarna hitam), Pilih kaca helm yang bening dan memberikan efek netral sehingga tak mengganggu pemandangan, terutama saat digunakan pada malam hari.

Ukuran helm harus disesuaikan dengan kepala pemakainya. Helm yang disarankan bagi seorang pengemudi adalah helm yang pas atau menekan bagian pipi dan dahi pada wajah.

Jika helm yang digunakannya itu tidak pas atau longgar, besar kemungkinan helm itu akan terlepas dari kepala semakin besar dan membahayakan pengendara.

Jangan menggunakan helm yang pernah terbentur, karena helm tersebut tidak memiliki perlindungan yang optimal.

Masa waktu penggunaan HELM adalah 3 tahun sejak dikeluarkan oleh pabrik, untuk menghindari masa expires pada saat dikeluarkan oleh pabrik dan dipasarkan di toko gunakan helm selama 2 tahun.

Bagian dalam samping helm harus dirasakan menekan pipi, terasa agak kencang, tapi masih dalam batas kenyamanan pemakai.

Gelengkan kepala ke kanan dan ke kiri, helm harus tetap mengikuti. Sedikit saja ada gerakan yang mengganggu, besar kemungkinan ukuran helm belum sip atau kebesaran.

Dorong bagian helm ke atas, kalau sangat mudah lepas dan dapat dimiringkan melebihi 45 derajat, berarti helm terlalu longgar. Andai saja terpelanting saat dipakai, pasti pelindung kepala ini akan lepas.

Ukuran Helm - Lingkar Kepala
S - 55-56 cm
M - 57-58 cm
L - 59-60 cm
XL - 61-62 cm

Kenyamanan helm harus ditunjang dengan beratnya yang cukup ringan, sehingga tidak membebani kepala jika dipakai untuk perjalanan jarak jauh.

Setelah anda memakai helm anda langsung kancingkan pelindung helm sampai terdengar suara klik.

Featured